Komunikasi lintas budaya adalah proses pertukaran informasi antara individu yang berasal dari budaya berbeda, di mana proses tersebut sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya masing-masing pihak. Dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan, kemampuan menjalin komunikasi yang efektif sangat dibutuhkan demi mencapai tujuan bersama. Sayangnya, perbedaan budaya sering sekali menjadi penyebab munculnya kesalahpahaman, miskomunikasi, hingga konflik antaranggota. Penelitian ini membahas hambatan komunikasi yang terjadi dalam konteks komunikasi lintas budaya di lingkungan organisasi kemahasiswaan Universitas Trunojoyo Madura. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan paradigma interpretatif, penelitian ini mengeksplorasi pengalaman subjektif mahasiswa dari latar belakang budaya berbeda dalam menghadapi hambatan komunikasi. Hasil penelitian mengidentifikasi beberapa faktor penghambat utama, yaitu etnosentrisme, stereotipe, prasangka, hambatan bahasa verbal dan nonverbal. Hambatan-hambatan ini memengaruhi efektivitas komunikasi serta kerja sama antaranggota organisasi. Penelitian ini juga mengungkap strategi yang digunakan mahasiswa dalam mengatasi hambatan tersebut, yaitu strategi asimilasi, akomodasi, dan separasi. Studi ini memberikan wawasan penting mengenai dinamika komunikasi antarbudaya serta pentingnya kompetensi budaya dalam menciptakan lingkungan organisasi yang inklusif dan harmonis.