Auditor wanita di Indonesia tercatat tidak lebih banyak dari pada pria baik di institusi pemerintah maupun independen. Dalam menghadapi modernisasi yang serba mengandalkan teknologi menyebabkan peran auditor mulai bergeser. Tuntutan profesi yang meningkat membuat wanita juga tetap harus bisa menjaga keseimbangannya ketika melaksanakan tugas dalam ranah profesi dan ketika kembali ke rumah dengan kodrat wanita yang dalam falsafah jawa berarti wani ditata. Tujuan penelitian ini untuk menemukan titik keseimbangan bagi auditor wanita agar dapat menghadapi tantangan modernisasi dengan bertanggung jawab penuh atas konsekuensi profesi dan tugasnya dengan sudut pandang falsafah wanita jawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menekankan pengolahan informasi yang di dapat menggunakan teknik literature review. Informasi dikumpulkan dari berbagai sumber penelitian terdahulu, untuk selanjutnya saling dikaitkan dan membentuk sebuah jawaban atas pertanyaan penelitian untuk memenuhi tujuan penelitian. Hasil penelitian adalah untuk meningkatkan keseimbangan wanita dalam memenuhi tanggung jawab sebagai auditor di era modernisasi yaitu dengan terus melakukan upgrade kemampuan, dengan memiliki dan menjadi karakter wanita dalam falsafah jawa. Karakter tersebut yaitu luluh dan memegang 3 sikap utama yaitu estri, keris dan paksi. Penelitian ini memiliki keterbatasan hanya untuk profesi auditor wanita dan membatasi pada kemampuan bertanggung jawab yang dilihat dari sudut pandang falsafah jawa.