Latar Belakang: Pada tahap awal, kompresi ujung saraf akibat kontraksi dapat menimbulkan rangsangan nyeri. Sekitar 90% pengalaman melahirkan disertai sensasi nyeri, sedangkan persentase yang lebih kecil, berkisar antara 7% hingga 14%, tidak disertai nyeri apa pun. Penggunaan teknik komunikasi terapeutik dapat secara efektif mengurangi tekanan emosional dan ketakutan yang dialami pasien, menghilangkan keraguan yang mungkin mereka miliki dan pada akhirnya meningkatkan rasa ketenangan, yang pada gilirannya membantu meminimalkan persepsi rasa sakit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas intervensi komunikasi terapeutik oleh tenaga kesehatan dalam mengurangi intensitas nyeri persalinan pada ibu yang melahirkan. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan pustaka. Penelitian literature dilakukan melalui database jurnal Scienific Indonesia menggunakan Google Scholar dengan kata kunci Komunikasi Terapeutik dan Nyeri Persalinan, Kala I Fase . Hasil: untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik terhadap intensitas nyeri persalinan dengan nilai p value= 0,000 (P<0,05) yang berarti terdapat perbedaan intensitas nyeri pada kala I fase aktif antar kelompok intervensi. Kesimpulan: Manajemen data ini menyatakan kebenaran bahwa komunikasi terapeutik yang dilakukan dapat mengurangi intensitas nyeri persalinan