Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran kearifan lokal dalam pengembangan modul pembelajaran menulis teks deskripsi untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Latar belakangnya berakar pada kebutuhan akan bahan ajar yang kontekstual, menarik, dan mampu membangkitkan minat siswa dalam kegiatan menulis. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan 4D, yang meliputi tahap Define, Design, Develop, dan Disseminate. Sumber data diperoleh dari guru, siswa, dan ahli materi, serta pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul yang mencakup unsur kearifan lokal, seperti tokoh masyarakat, tempat bersejarah, dan budaya daerah, secara efektif meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan memperkuat kemampuan menulis deskriptif mereka. Selain itu, integrasi budaya lokal juga memberikan dampak positif dalam menumbuhkan rasa cinta siswa terhadap budaya mereka sendiri. Dengan demikian, pengembangan modul berbasis kearifan lokal menjadi alternatif yang layak untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia.