Penelitian ini mengkaji peran makanan tradisional Suku Simalungun, khususnya Dayok Nabinatur, dalam pembelajaran lintas budaya. Dayok Nabinatur merupakan makanan khas Simalungun yang berfungsi sebagai simbol identitas budaya dan alat pembelajaran yang efektif untuk mengenalkan keanekaragaman budaya Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa baca dan catat dari jurnal dan artikel ilmiah. Data dianalisis melalui proses editing, klasifikasi, verifikasi, dan penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dayok Nabinatur tidak hanya mencerminkan nilai-nilai budaya Simalungun tetapi juga berpotensi meningkatkan pemahaman lintas budaya di kalangan siswa. Media gambar dan teknologi digital direkomendasikan untuk memperkuat pembelajaran tentang Dayok Nabinatur. Penelitian ini menyarankan integrasi makanan tradisional dalam kurikulum pendidikan untuk meningkatkan apresiasi budaya lokal dan memperkaya pengalaman belajar siswa.