Masa remaja sering disebut sebagai masa transisi, mencari identitas diri baik secara negatif dan positif, hal ini disebut sebagai masa transisi perkembangan. Salah satu komponen penting dari perkembangan remaja yaitu kemandirian, dimana kemandirian remaja ini akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu pola asuh otoriter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh otoriter terhadap kemandirian pada remaja di Kota Makassar. Adapun sampel pada penelitian ini adalah remaja yang tinggal di Kota Makassar, berusia 11-18 tahun sebanyak 400 responden, menggunakan Teknik non-probability sampling. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan Teknik pengumpulan data menggunakan dua skala yaitu skala kemandirian yang disusun oleh Muliya (2020) berdasarkan teori dari Steinberg (2002) dan skala pola asuh otoriter yang disusun oleh Hutabarat (2022) berdasarkan teori dari Baumrind (1991). Analisis data dilakukan menggunakan Teknik analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pola asuh otoriter terhadap kemandirian sebesar 2.1% dengan arah pengaruh negatif, jadi semakin tinggi pola asuh otoriter maka semakin rendah kemandirian.