Pengelolaan lalu lintas kapal memiliki peran penting dalam peningkatan keamanan pelayaran dan mengurangi risiko kecelakaan di laut. Penerapan sistem instruksi yang tepat adalah salah satu upaya dalam mencapai tujuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja operator Vessel Traffic Service (VTS) khususnya tugas pendeteksian konflik pada penerapan sistem instruksi. Metode yang digunakan adalah eksperimen dalam subjek tunggal dengan responden yang terdiri dari orang awam yang tidak mempunyai pengalaman dalam bidang navigasi kapal. Variabel independen penelitian ini adalah sistem instruksi VTS, yang memiliki dua tipe yaitu pertanyaan instruksi dan pernyataan instruksi. Variabel dependennya adalah kinerja operator VTS yang dikaji pada parameter akurasi dan waktu respon dalam menanggapi sistem instruksi yang tersedia. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kinerja operator VTS pada penerapan 2 tipe sistem instruksi yang dikaji. Sistem instruksi tipe 2 (pernyataan instruksi) memberikan akurasi operator yang lebih baik secara signifikan dibandingkan sistem instruksi tipe 1 (pertanyaan instruksi). Sedangkan, sistem instruksi tipe 1 (pertanyaan instruksi) memberikan waktu respon operator yang lebih cepat secara signifikan dibandingkan sistem instruksi tipe 2 (pernyataan instruksi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain sistem instruksi VTS sangat berperan dalam mendukung kinerja operator. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengembangan otomasi pada VTS sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko kecelakaan di laut.