Darobawong, Syuhulin
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATUBUMI

Teknik Konservasi Daerah Imbuhan Mata Air Sendang Songo Desa Punduhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah Darobawong, Syuhulin; Wicaksono, Aditya Pandu
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 6 No 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-VI
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v6i1.14459

Abstract

Mata Air Sendang Songo di Desa Punduhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah saat ini dimanfaatkan sebagai sumber air domestik oleh sebagian masyarakat Dusun Punduh, Dusun Ngruwuh Kulon, dan Dusun Bulu. Daerah imbuhan Mata Air saat ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lokasi permukiman, pertanian dan perkebunan. Pemanfaatan lahan pada daerah imbuhan akan mempengaruhi kelangsungan dari Mata Air Sendang Songo. Untuk itu diperlukan adanya upaya pengelolaan agar pemanfaatan lahan yang dilakukan masyarakat tidak mengganggu fungsi kawasan sebagai daerah imbuhan. Metode survei, analisis matematis dan metode evaluasi digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian. Aspek-aspek yang diolah terdiri dari topografi, kemiringan lereng, penggunaan lahan dan tekstur tanah di daerah penelitian. Data dari aspek-aspek tersebut dianalisis dan diinterpretasikan sehingga mendapatkan teknik konservasi yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa daerah imbuhan Mata Air Sendang Songo berada di sisi utara mata air yang terbagi kedalam dua kelas yaitu daerah imbuhan tidak sesuai dengan luas 41,4 Ha dan daerah imbuhan kurang sesuai dengan luas 94,6 ha. Konservasi yang dilakukan pada daerah imbuhan yaitu dengan pembuatan rorak/saluran buntu sebanyak 969 buah dan lubang resapan biopori sebanyak 3 buah untuk setiap 20 m2 luas bangunan yang bertujuan untuk menambah pasokan air tanah pada mata air.