Produksi tekstil biasanya dimulai dari pemintalan serat sampai kain jadi (tekstil) dengan melewati beberapa tahap proses yang semuanya berpotensi menghasilkan limbah padat, gas, maupun cair. Pada lokasi penelitian proses produksi tekstil meliputi tahap spining, tahap pemberian obat kanji, desizing, pengecekan kain, dan penggulungan kain. Obat kanji yang digunakan biasanya terdiri dari bubuk maupun lem. Larutan penghilang kanji biasanya langsung dibuang dan mengandung zat kimia, Penghilangan kanji biasanya memberikan BOD paling tinggi dibandingkan dengan proses lain. Pewarnaan dan pembilasan menghasilkan limbah cair yang berwarna dengan COD tinggi. Pada umumnya limbah cair industri tekstil mempunyai warna yang pekat, BOD, temperatur, dan bahan tersuspensi yang tinggi, serta kandungan kimia beracun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tingkat pencemaran akibat limbah industri tekstil di Padukuhan Gewajan Kulon. Beberapa metode yang digunakan yaitu puposive sampling untuk mengambil sampel airtanah, uji laboratorium, dan metodeĀ indeks pencemaran. Sampel yang diambil berjumlah 7 titik sumur dengan parameter uji yaitu TDS, TSS, pH, BOD, COD, Amonia, Fenol, Deterjen, dan Sulfida. Hasil analisis status mutu airtanah didapatkan dengan metode indeks pencemaran termasuk ke dalam klasifikasi tercemar sedang hingga tercemar berat dengan rentang nilai sebesar 6,0843 hingga 10,3306. Parameter yang melebiihi baku mutu yaitu pada semua sampel dengan parameter COD dan TSS, serta Amonia pada satu sampel.