Jagung manis adalah komoditas sayuran yang banyak dikonsumsi di masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari respons pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung manis terhadap perbedaan dosis pupuk majemuk NPK+Mg (8-9-39+3). Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Sabisa Sindangbarang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Percobaan ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan faktor tunggal yaitu dosis pemberian pupuk. Perlakuan disusun dalam 6 taraf aplikasi yaitu: (1) tanpa pemberian pupuk yang diuji (kontrol), (2) pupuk NPK standar sebagai pembanding (NPK standar), (3) 0.5 dosis pupuk uji (0.5 NPK), (4) 0.75 dosis pupuk uji (0.75 NPK), (5) 1.0 dosis pupuk uji (1.0 NPK), (6) 1.5 dosis pupuk uji (1.5 NPK). Dosis pupuk NPK standar yaitu 300 kg urea, 200 kg SP36, dan 200 kg KCl hektar-1 dan dosis 1.0 NPK yaitu 245 kg urea, 123 kg SP36, dan 80 kg KCl. Percobaan dilakukan dengan empat ulangan sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi 0.75 dan 1.50 dosis pupuk NPK+Mg (8-9-39+3) secara umum menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot tongkol berkelobot, produksi serta produktivitas yang secara statistik lebih tinggi terhadap perlakuan kontrol. Taraf aplikasi pupuk NPK+Mg 0.75–1.50 dosis memiliki nilai Relative Agronomic Effectiveness yang memenuhi persyaratan lulus uji efektivitas pupuk, dengan nilai Relative Agronomic Effectiveness tertinggi didapatkan pada pengaplikasian 0.75 dan 1.50 dosis pupuk NPK+Mg (8-9-39+3) sebesar 139.81 %. Kata kunci: efektivitas pupuk, magnesium, produktivitas, pupuk NPK