PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) adalah perusahaan Tiongkok di Kawasan Industri Morowali dengan 4-unit PLTU berkapasitas 350MW. Perubahan beban pada PLTU memengaruhi sistem pembangkit, sehingga penting mengetahui performa unit PLTU pada beban berbeda melalui konsumsi spesifik bahan bakar, heat rate, dan efisiensi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan data dari Distributed Control System (DCS) untuk menghitung konsumsi spesifik bahan bakar, heat rate, dan efisiensi, yang kemudian dianalisis. Hasil menunjukkan bahwa pada Oktober, dengan beban 300,36 MW, konsumsi spesifik bahan bakar tertinggi mencapai 1,35 kg/kWh (gross) dan 1,41 kg/kWh (net), heat rate tertinggi 4690,10 kkal/kWh (gross) dan 4866,15 kkal/kWh (net), serta efisiensi terendah sebesar 18,3%. Sebaliknya, pada Februari dengan beban 319,48 MW, konsumsi spesifik terendah mencapai 1,05 kg/kWh (gross) dan 1,09 kg/kWh (net), heat rate terendah 3615,83 kkal/kWh (gross) dan 3744,77 kkal/kWh (net), dengan efisiensi tertinggi sebesar 23,8%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kalori dan jumlah batu bara memengaruhi beban yang dihasilkan, yang pada gilirannya memengaruhi konsumsi bahan bakar, heat rate, dan efisiensi, sehingga dapat diketahui tingkat efisiensi pembangkit.