Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji perkembangan dan dinamika Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bidang kuliner di Indonesia dengan studi kasus pada usaha kue tradisional yang dijalankan oleh Ibu Lilis Ernawati di Lubuk Pakam, Kabupaten Deli SerdangPenelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi langsung, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketekunan, inovasi produk, serta dukungan keluarga dan komunitas lokal menjadi faktor utama dalam keberlangsungan usaha. Namun, tantangan struktural seperti keterbatasan modal, fluktuasi harga bahan baku, dan rendahnya akses pemasaran masih menjadi hambatan signifikan dalam pengembangan bisnis. Menariknya, integrasi nilai-nilai etika bisnis Islam seperti kejujuran (shiddiq), transparansi, dan tanggung jawab sosial menjadi modal sosial yang memperkuat posisi usaha di tengah ketatnya persaingan pasar. Temuan ini tidak hanya memperkaya literatur tentang pengembangan UMKM di wilayah semi-perkotaan, tetapi juga menekankan pentingnya pendekatan holistik yang menggabungkan inovasi, etika, dan dukungan institusional dalam menciptakan UMKM yang tangguh dan berkelanjutan. Implikasi kebijakan dari studi ini merekomendasikan perlunya peningkatan literasi keuangan, pelatihan manajemen usaha, serta akses pembiayaan syariah sebagai upaya strategis pemberdayaan UMKM berbasis nilai-nilai lokal dan religius. This research aims to analyze the dynamics of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in the culinary sector in Indonesia with a case study of a traditional cake business run by Mrs. Lilis Ernawati in Lubuk Pakam, Deli Serdang Regency. This research uses a qualitative approach with data collection techniques through in-depth interviews, direct observation, and documentation. The results showed that perseverance, product innovation, as well as family and local community support are the main factors in business sustainability. However, structural challenges such as limited capital, fluctuating raw material prices, and low access to marketing are still significant obstacles in business development. Interestingly, the integration of Islamic business ethics values such as honesty (shiddiq), transparency, and social responsibility become social capital that strengthens the position of the business amidst fierce market competition. These findings not only enrich the literature on MSME development in semi-urban areas, but also emphasize the importance of a holistic approach that combines innovation, ethics, and institutional support in creating resilient and sustainable MSMEs. The policy implications of this study recommend the need for increased financial literacy, business management training, and access to Islamic financing as strategic efforts to empower MSMEsbased on local and religious values.