Fenomena flexing diri di media berkaitan dengan memamerkan keberhasilan dan prestasi, yang dapat berdampak negatif pada persepsi diri dan hubungan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis flexing dari perspektif spiritual seperti yang revelansi dengan Mazmur 131:44:1-3. Kajian ini akan menggunakan pendekatan interpretatif untuk mengungkap kerendahan hati dan kedamaian batin yang ditunjukkan oleh Raja Daud. Dalam ayat-ayat ini, Daud menekankan pentingnya tidak bersikap sombong dan meninggalkan ambisi yang berlebihan, yang konsisten dengan prinsip kerendahan hati dalam iman Kristen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai ini tidak hanya membantu individu mengatasi tekanan sosial yang ditimbulkan oleh perilaku menyimpang, tetapi juga membantu mereka menemukan kedamaian sejati dalam hubungan mereka dengan Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mengajak para pembaca untuk merenungkan sikap dan nilai-nilai di masa media dan nilai yang dipegang dalam era media sosial yang penuh tantangan.