Desa Pundungrejo menghadapi persoalan yang cukup mendesak terkait penumpukan limbah kotoran sapi yang mencapai sekitar 375 kg setiap hari. Limbah tersebut belum dikelola secara optimal sehingga menimbulkan gangguan lingkungan, risiko kesehatan, serta hilangnya peluang ekonomi yang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh warga. Di sisi lain, masyarakat juga belum memiliki fasilitas pengolahan limbah, keterampilan teknis dalam mengolah kotoran sapi menjadi produk bernilai tambah, maupun kemampuan pemasaran digital yang dapat mendukung peningkatan pendapatan. Berdasarkan kondisi tersebut, Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Islam Batik Surakarta hadir untuk memberikan solusi yang menyeluruh dan berkelanjutan. Program ini diawali dengan observasi lapangan, dialog bersama perangkat desa, serta pemetaan kebutuhan masyarakat. Hasil kegiatan ini menjadi dasar bagi penyusunan rangkaian kegiatan, meliputi pembuatan mesin pencacah dan alat pengayak pupuk, pelatihan pembuatan pupuk padat dan cair, pelatihan pengemasan, hingga pembekalan pemasaran digital. Kegiatan tersebut tidak hanya meningkatkan kapasitas teknis warga, tetapi juga mendorong terbentuknya satu UMKM kelompok dan tiga UMKM individu yang memanfaatkan potensi peternakan desa. Selain itu, pengolahan limbah mulai memberikan dampak positif melalui pengurangan limbah tak terkelola serta terciptanya produk pupuk organik yang memiliki nilai jual. Program ini pada akhirnya memperkuat ekosistem kewirausahaan desa dan membuka ruang bagi peningkatan ekonomi masyarakat secara mandiri. Ke depan, diharapkan hasil program PPK Ormawa ini mampu mendorong kemandirian ekonomi masyarakat Pundungrejo dan menjadi fondasi bagi pengembangan ekonomi sirkular berbasis potensi lokal secara berkelanjutan.