Perkembangan zaman yang begitu pesat selalu beriringan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Khususnya kemajuan teknologi dibidang industri yang begitu cepat hingga sudah sampai pada titik revolusi industri 4.0. Salah satu contohnya kemajuan teknologi pada sistem komunikasi anatara conveyor excavating (CE) 11 dan Belt Wagon (BW) 301 di Tambang Air Laya PT Bukit Asam, Tbk. Conveyor adalah alat yang diaplikasikan pada industri pertambangan sebagai alat yang menunjang dalam proses pemindahan material bahan galian contohnya batubara. Belt wagon merupakan alat yang berfungsi dalam mentransferkan material hasil penggalian dari BWE menuju ke hopper car. Alat ini juga dapat membantu BWE dalam memperpanjang jangkauan pengalian dari BWE. wireless merupakan suatu hubungan telekomunikasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk dapat mengganti media kabel sebagai alat transfer data yang menawarkan beragam kemudahan, kebebasan, mobilitas, dan fleksibilitas yang tinggi. Pada saat ini sistem komunikasi masih menggunakan kabel sebagai media trasnfernya. Penggunaan kabel sebagai media transfer ini menunjukkan efisiensi yang rendah akibat frekuensi kerusakan pada saluran kabel tersebut. Kerusakan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penimbunan batubara pada kabel, kerusakan atau putusnya kabel akibat tekanan alat berat yang melintas, serta pemutusan kabel yang disebabkan oleh tarikan berlebihan akibat jarak yang terlalu jauh antar unit yang ada di sistem BWE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem komunikasi nirkabel memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem berbasis kabel, dengan mengurangi waktu perbaikan dan biaya perawatan. Dapat kita simpulkan bahwa penggantian sistem komunikasi kabel dengan sistem nirkabel mampu meningkatkan kinerja dan fleksibilitas operasional di tambang, serta meminimalisir risiko kerusakan fisik pada kabel yang sebelumnya sering terjadi.