Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relevansi metode belajar halaqah dan sorogan dalam dunia pendidikan pondok pesantren di era modern. Kedua metode tersebut merupakan sistem pembelajaran tradisional yang telah menjadi fondasi utama pendidikan Islam di Indonesia selama berabad-abad. Namun, perkembangan teknologi dan globalisasi pendidikan menuntut pesantren untuk beradaptasi tanpa kehilangan identitas keilmuannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan sumber data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai publikasi daring, termasuk artikel ilmiah, laporan berita, dan brosur pondok pesantren yang aktif mengimplementasikan pembelajaran berbasis tradisi di era digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode halaqah dan sorogan tetap memiliki relevansi tinggi dalam proses pembelajaran di pesantren, karena keduanya tidak hanya berfungsi sebagai sarana transfer ilmu, tetapi juga sebagai media pembentukan karakter, kedisiplinan, dan spiritualitas santri. Metode halaqah memberikan ruang bagi santri untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi ilmiah yang menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, sedangkan metode sorogan menekankan kedekatan personal antara guru dan murid, yang memperkuat nilai tanggung jawab dan kejujuran akademik. Adaptasi metode tradisional dengan teknologi juga telah terjadi di berbagai pesantren. Sejumlah lembaga pendidikan Islam kini menerapkan halaqah online atau sorogan daring menggunakan platform digital seperti Zoom dan Google Meet, tanpa mengurangi nilai-nilai adab dan sanad keilmuan. Dengan demikian, tradisi pendidikan pesantren terbukti memiliki fleksibilitas tinggi dan dapat disinergikan dengan paradigma pendidikan abad ke-21 yang berbasis kolaborasi dan literasi digital. Penelitian ini berkontribusi terhadap pengembangan teori pendidikan Islam dengan menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada inovasi teknologi, tetapi juga pada kemampuan mempertahankan nilai-nilai fundamental dalam proses belajar mengajar. Temuan ini merekomendasikan agar pesantren terus mengintegrasikan metode tradisional dengan pendekatan modern untuk memastikan keberlanjutan nilai-nilai keilmuan Islam di tengah perubahan zaman.