This Author published in this journals
All Journal Sawerigading
Hani Andriyani
Universitas Islam Nusantara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Mantra Kematian dalam Tradisi Akur Sunda Wiwitan: Tinjauan Semiotik C.S. Peirce di Kampung Pasir Miftahul Malik; Rusmawanti Rusmawanti; Hani Andriyani
SAWERIGADING Vol 31, No 2 (2025): Sawerigading, Edisi Desember 2025
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v31i2.1616

Abstract

This study aims to understand the meaning and symbols in death mantras used by the Akur Sunda Wiwitan indigenous community in Kampung Pasir, Garut. Charles Sanders Peirce's semiotic approach is used in this study to analyze the signs contained in the mantras, such as icons, indices, and symbols, and their role in death rites. The method used is qualitative-descriptive, with data collection through direct observation, interviews, and documentation. The results show that death mantras contain deep meanings that reflect the Sunda Wiwitan people's views on life, death, and human relationships with ancestors. The signs in the mantras function to connect the physical and spiritual worlds, as well as convey values related to respect, natural cycles, and understanding of the afterlife. This study also shows that semiotic analysis can help uncover hidden meanings in oral traditions, which have the potential to become teaching materials for the preservation of local culture.  AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memahami makna dan simbol dalam mantra kematian yang digunakan oleh masyarakat adat Akur Sunda Wiwitan di Kampung Pasir, Garut. Pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis tanda-tanda yang ada dalam mantra, seperti ikon, indeks, dan simbol, serta perannya dalam ritus kematian. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mantra kematian mengandung makna mendalam yang mencerminkan pandangan hidup masyarakat Sunda Wiwitan tentang kehidupan, kematian, dan hubungan manusia dengan leluhur. Tanda-tanda dalam mantra berfungsi untuk menghubungkan dunia fisik dan spiritual, serta menyampaikan nilai-nilai yang berkaitan dengan penghormatan, siklus alam, dan pemahaman tentang kehidupan setelah mati. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa analisis semiotik dapat membantu mengungkap makna tersembunyi dalam tradisi lisan, yang berpotensi menjadi bahan ajar untuk pelestarian budaya lokal.