Prevalensi diabetes mellitus di Indonesia menduduki urutan keempat dan merupakan salah satu penyebab kematian terbesar didunia. IMT dikatakan sebagai faktor utama berkembangnya resistensi insulin pada penderita diabetes mellitus. Resistensi insulin ini terjadi karena adanya penimbunan lemak yang menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan. Agar tidak terjadi peningkatan berat badan, maka harus menjaga pola makan dan aktivitas fisik secara teratur. Peneliti melakukan konseling aktivitas fisik dan pola makan untuk meningkatkan kesadaran penderita diabetes mellitus dalam mencegah terjadinya komplikasi diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling aktivitas fisik dan pola makan terhadap perubahan IMT pada penderita diabetes mellitus di Puskesmas Dinoyo Kec. Lowokwaru Kota Malang. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperiment design,dengan pendekatan one group pre test – post test, jumlah populasi 152 orang, sampel 16 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan timbangan berdiri untuk mengukur berat badan dan mikrotoise untuk mengukur tinggi badan untuk mencari nilai IMT, dan dianalisis menggunakan wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian didapatkan sebelum diberikan konseling aktivitas fisik dan pola makan didapatkan sebagian besar responden (59%) berada pada IMT kategori gemuk tingkat ringan. Sesudah diberikan konseling aktivitas fisik dan pola makan hampir setengah dari responden (29%) berada pada IMT kategori normal, dengan nilai p-value = 0,002 (p < 0,05) yang berarti ada pengaruh yang signifikan sesudah diberikan konseling aktivitas fisik dan pola makan. Peneliti selanjutnya disarankan dapat melakukan observasi secara langsung kepada responden untuk memastikan kebenaran jawaban dalam mengisi lembar checklist aktivitas fisik dan food record.
Copyrights © 2018