Abstract: Aphasic patient generally shows deficiency in language production, of course in phonologic, morphologic and sintaksis aspects. Phonologic aspect refers to different pronouncement which produced. This article discuss about phonologic aspect of language production of Wernicke aphasia patient Mr. D. The method used is case study with data collected using method of observation, interview, record and written data. The result shows that patient produces several deviations phonologic of vocals and consonants according to elimination, addition, and replacement of phrases, words and sentences in Indonesian language. The differences occurred like the alphabethic r is not so clear spoken, preposition, numeric word or numbers difficult to be spoken, objects and personal naming are not accuratelay spoken. Keywords: Wernicke aphasia, phonology, phonologic defficiency Abstrak: Penderita afasia pada umumnya akan menunjukkan kekurangan dalam produksi bahasa, baik dalam aspek fonologi, morfologi maupun sintaksis. Aspek fonologi ditunjukkan dengan adanya perbedaan bunyi ujaran yang dikeluarkannya. Artikel ini membahas keluaran bunyi pada ujaran penderita afasia Wernicke pada pasien Mr.D. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pengumpulan data secara libat, cakap, rekam, catat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada pasien terjadi kekeliruan fonologi pada beberapa vocal maupun konsonansesuai dengan bentuk penghilangan, penambahan, perubahan frasa, kata dan kalimat dalam bahasa Indonesia. Perbedaan atau kekeliruan yang terjadi adalah misalnya huruf r tidak jelas diucapkan, kata depan penunjuk tempat, bergitu juga pasien sulit untuk menyatakan bilangan, menghapal atau menyebutkan nama-nama orang atau benda di sekelilingnya. Kata kunci: afasia Wernicke, fonologi, penyimpangan fonologis
Copyrights © 2019