Inovasi dalam konteks birokrasi diamanatkan dalam Undang-undang menjadi salah satu pendorong untuk percepatan pembangunan, hal ini sudah terbukti dengan model yang diterapkan di negara maju. Dewasa ini, peningkatan produktivitas tidak hanya bergantung pada ketersediaan sumber daya alam, melainkan juga berbasis inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Di Kota Magelang bersama dengan daerah sekitar, inovasi masih dalam tataran kompetisi sehingga belum mampu menjadi sektor unggulan ekonomi baru. Banyak karya inovatif, memiliki potensi sebagai pelaku utama penggerak perekonomian berbasis inovasi di wilayah ini. Kemampuan para inovator masih berhenti pada pembuatan prototipe sehingga masih memerlukan penguatan menuju teknoprener yang handal. Melalui pendekatan penguatan teknoprener pada hasil inovasi, penelitian ini menghasilkan temuan dan rekomendasi bahwa peningkatan produktivitas terhadap teknoprener dipengaruhi oleh tiga hal yaitu: 1) inovasi, 2) peran stakeholder terkait, 3) kemampuan kelembagaan dan kebijakan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018