<![CDATA[Masalah dalam penelitian ini adalah terjadinya fenomena penurunan pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun 2001, 2005, 2009 dan 2016 meskipun populasi dan pengeluaran pemerintah justru meningkat. Hal ini tentu tidak sejalan dengan teori bahwa PAD merupakan indikator kesiapan daerah yang dapat mendorong pemerintah, bisnis, dan masyarakat daerah melalui pengenaan pajak dan retribusi yang sesuai dengan tingkat pendapatan masyarakat, sehingga mereka dapat meningkatkan BANTALAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh populasi dan pengeluaran pemerintah pada PAD Provinsi Sumatera Utara baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan jenis data sekunder berupa deret waktu. Data yang digunakan adalah 30 sampel yang diperoleh melalui situs web www.bps.go.id. Tes dalam penelitian ini menggunakan program Eviews Versi 9.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial tidak ada pengaruh populasi pada PAD Provinsi Sumatera Utara, karena p-value α (0,0831 0,05). Namun, untuk belanja pemerintah pada PAD di Provinsi Sumatera Utara, karena p-value α (0,0000 0,05). Bersamaan dengan itu ada pengaruh populasi dan pengeluaran pemerintah pada PAD Provinsi Sumatera Utara, karena p-value α (0,000000 0,05). Kontribusi penduduk dan belanja pemerintah pada PAD Provinsi Sumatera Utara adalah 92,45% sedangkan sisanya 7,55% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian. Model regresi penelitian adalah PAD = -2651676 + 252,3164JP + 0,447383PP + e. ]]>
Copyrights © 2018
