Tujuan artikel ini untuk mengungkapkan manfaat Kaghati roo kolope kekinian pada masyarakat Muna. Teori yang melandasinya adalah pemikiran Clifford Geertz (1973) tentang from the native point of view dengan metode etnografi. Hasil penelitian: seseorang dihargai karena kemampuannya merakit dan memengudarakan Kaghati roo kolope selama tujuh hari tujuh malam. Di masa lalu, Kaghati roo kolope menjadi alat dalam menyeleksi pemimpin. Dewasa ini, Kaghati roo kolope telah berubah hanya menjadi hiburan. Kesimpulan, Geertz, pemain Kaghati roo kolope dan pelaku upacara beragama Islam, namun dianggap tidak bertentangan dengan ke-Islaman mereka. Seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Muna dapat menangkap berbagai peluang bisnis berkenaan dengan popularitas Kaghati pada masyarakat internasional
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017