Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno
Vol 2 No 1 (2017)

Manajemen Rantai Pasok Beberapa Komoditas Hortikultura di Kabupaten Klungkung

I Wayan Gede Sedana Yoga (Unknown)
I Wayan Arnata (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Aug 2017

Abstract

Tujuan penelitian adalah: identifikasi struktur rantai pasok hortikultura dan menganalisis nilaitambah yang diperoleh pada masing-masing rantai, sehingga diperoleh distribusi nilai tambahpada masing-masing rantai yang nantinya akan bermuara pada rekomendasi pengembangansistem manajemen rantai pasok hortikultura di Kabupaten Klungkung. Metode yang digunakanyaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengukur kinerjakunci rantai pasok dan mengukur nilai tambah. Untuk kinerja kunci rantai pasok digunakanmetode Analytical Hierarchy Process (AHP), sedangkan untuk mengukur nilai tambah digunakanmetode Hayami. Struktur rantai pasok pada komoditas cabai adalah Petani – Pedagang PasarKlungkung – Konsumen, sedangkan pada komoditas jagung, struktur rantai adalah Petani –Pedagang Pasar di Denpasar – Konsumen serta Petani (Supplier) – Supermarket – Konsumen.Manajemen rantai pasok hortikultura yang diterapkan di Klungkung secara umum masih bersifattradisional. Kinerja kunci rantai pasokan mempertahankan “Kemitraan yang berkelanjutan”(0,325), dengan indikator kinerjanya adalah atribut reliabilitas (keandalan) (0,257). Untuk atributreliabilitas (keandalan), indikator kinerja yang harus ditingkatkan adalah: pemenuhan pesanansecara sempurna, kualitas produk, serta kualtas proses. Nilai tambah yang diterima petani cabaiadalah sebesar Rp 3.325/kg, dengan pendapatan tenaga kerja adalah sebesar Rp 9.448/kg, dankeuntungan yang diperoleh adalah minus Rp 6.123/kg. Nilai tambah yang diterima petani jagungadalah sebesar Rp 2000/kg, pendapatan tenaga kerja adalah sebesar Rp 960/kg, dan keuntunganyang diperoleh adalah Rp 1040/kg.

Copyrights © 2017