Jurnal Rekavasi
Vol 7 No 1 (2019)

Analisis Persediaan Bahan Baku pada Industri Keripik Belut Sumber Rejeki

Eka Nur Prastya (Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta)
Petrus Wisnubroto (Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta)
Risma Adelina Simanjuntak (Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
29 May 2019

Abstract

Masalah yang sering dihadapi oleh industri rumahan adalah masalah produksi. Salah satu cara penekananbiaya produksi adalah dengan menekan persediaan bahan baku seminimal mungkin. Upaya meminimumkan biaya persediaan tersebut dengan cara menggunakan analisis EOQ. Dalam penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah bagaimanakah perhitungan trend persediaan bahan baku?Berapa total biaya persediaan bahan baku bila industri rumahan menetapkan kebijakan EOQ, berapa batas atau titik pemesanan bahan baku yang dibutuhkan oleh industri rumahan selama masa tenggang (reorder point)?.Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui trend persediaan bahan baku, mengetahui frekuensi pembelian bahan baku dan jumlah kebutuhan bahanbaku yang optimal, mengetahui total biaya persediaan, mengetahui titik pemesanan kembali (reorder point) bahan baku selama masa tenggang.Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dimana penelitian dilakukan secara intensif, terinci danmendalam terhadap suatu objek yang diteliti. Metode penelitian ini adalah metode wawancara dan dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini adalah persediaan dan penggunaan bahan baku. Analisis yang digunakan adalah metode EOQ. Penelitian dan hasil perhitungan yang dilakukan, apabila menggunakan metode EOQ dalam pengadaan bahan baku akan didapatkan penghematan biaya, jika penyelenggaraan bahan baku didasarkan pada metode EOQ terdapat penghematan biaya tahun 2015 sebesar Rp. 5.520,- tahun 2016 sebesar Rp. 18.360,- tahun 2017 sebesar Rp. 3.320,- tahun 2018 sebesar Rp. 160,336,- Dengan demikian berarti ada penghematan biaya yangsangat nyata antara kebijaksanaan persediaan yang dilakukan menurut perusahaan dengan perhitungan menurut EOQ. Melihat hasil diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan bahan baku mengalami peningkatan persediaan bahan baku, frekuensi pembelian bahan baku bila menggunakan metode EOQ, batas atau titik pemesanan bahan baku yang dibutuhkan oleh sumber rejeki keripik belut bila menggunakan metode EOQ tahun 2015 sebesar 1.852kg, tahun 2016 sebesar 1.440kg, tahun 2017 sebesar 1.780kg dan tahun 2018 sebesar 1.717kg. Total biaya persediaan bahan baku yang dihitung menurut EOQ lebih sedikit dibandingkan yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka ada penghematan biaya persediaan bahan baku bila sumber rejeki keripik belut menggunakan EOQ dalam persediaan bahan bakunya.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

rekavasi

Publisher

Subject

Computer Science & IT Engineering Industrial & Manufacturing Engineering

Description

Jurnal Rekavasi merupakan open acces journal yang diterbitkan Prodi Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Jurnal ini diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun, setiap bulan Mei dan ...