Nagam berarti bunyi kalimat dan keindahan suara ketika membacaAlquran, dalam perkembangan Islam pembacaan ayat suci Alquran dan penerimaan lantunan ayat suci Alquran, merupakan bagian yang tidak tepisahkan dalam tradisi pesantren di Indonesia,khususnya di Jawa, karena perkembangan nagam di pesantren Jawa satu sama lain saling berhubungan, salah satu tradisi pesantren dalam pembacaan ayat suci Alquran yaitu dengan nagam Mujawaad, salah satu pesantren yang konsen dalam transmisi nagam Alquran yaitu pesantren Tarbitayul Quran Ngadilewuh Kediri dengan bentuk pengajaran klasik. Tujuan dari peneltian ini ialah mengetahui proses bagaimana proses transformasi penerimaan nagham di pesantren Trabitayul Quran. Metode yang digunakan ialah deskriptif-experimental dengan melakukan pendekatan fenomenologi. Hasil dari penelitian ini ialah. pembacaan Alquran dengan nagam sebagaimana yang ada di PP. Tarbiyatul Qur’a>n menunjukkan bahwa Alquran yang dibaca oleh Qari’dipengaruhi unsur internal dan eksternal, unsur ekternal meliputi quranic competition dan pubic relation, sedangkan unsur internal yakni spiritual aesthetic meliputi puasa Dawud, do’a ‘Ain Alquran , Mahabah Asma Nabi Yusuf dan Adam As, puasa 7 hari nyuprih suara Nabi Dawud As. Hal-hal demikian dilakukan sebagaimana bentuk usaha memperindah bacaan Alquran baik secara kapasitas diri maupun kaitanya dengan pengaruh orang yang mendengarkanya.
Copyrights © 2018