Kajian Akuntansi
Volume 18, No. 1, 2017

Aqad Al - Ba’i Murabahah menurut AlQur’an, Fatwa MUI dan Hadist pada Praktik Akad Bai Al-Murabahah di Perbankan Syariah

Nurhayati Nurhayati (Unknown)



Article Info

Publish Date
16 May 2017

Abstract

Pada    Perbankan    S yariah    Indonesia,    k eabsahan    operasionalisasi produk bai‟ al-murabahah send iri masih menjadi bahan perdebatan di kalangan ulama.  Ada sebagian ulama  yang  membolehkan jika  ba‟i  nya al murabahah seperti yang dijelaskan dalam Fatwa MUI,   karena merupakan jual-beli. Sebaliknya, sebagian ulama yang lain melarangnya karena menganggapnya sebagai ba‟i murabahahnya adalaha bai‟ al-inah yang haram hukumnya, jual- beli atas barang yang tidak ada pada seseorang (bai‟ al-ma‟dum), atau dianggap sebagai dua jual-beli dalam satu jual-beli (bai‟atani fi bai‟ah), dan bahkan dianggap sebagai hilah untuk  mengambil riba.   Pada beberapa penelitian juga ada yang mengkritik mengenai Ba‟i   Murabahah, diantaranya  Abdullah Saeed yang  mengkritik  produk bai‟  al-murabahah ini.  Menurutnya,  tidak  terdapat perbedaan  yang  substansial  antara mark-up dengan  bunga  (financing).  Jika hukum   Islam   membolehkan bai‟    al-murabahah,    mengapa   bunga   bank konvensional dilarang. ( Muhsin, 2012 ).Pada Penelitian ini metode penelitiannnya menggunakan deskriftifp analisis, dan kajian teori pustaka. Dengan membandingkan antara Ayat-ayat Alqur‟an. Hadist  dan Fatwa MUI. Dengan S ubjek Penelitian  pada  paktek atau operasionalisasi pada Bank Umum S yariah Di Indonesia di Tahun 2015.Berdasarkan hasil Penelitian , Bai‟  al-murâbahah merupakan transaksijual beli dimana margin keuntungan tela h disepakati di muka antara nasabah (pembeli) dan pihak bank (penjual), kemudian disatukan dengan harga pokok barang  menjadi harga baru yang harus dibayar oleh  nasabah (pembeli) bila sudah  jatuh  tempo.  Akad bai‟  al-  murâbahah di  dalam  praktik  perbankan syari‟ah     bukan    termasuk bai‟     al-„inah, bai‟     al-ma‟dûm, bai‟atâni     fî bai‟ah atau hîlah untuk     mengambil     riba.     Dengan     demikian, bai‟     al- murâbahah termasuk jual-beli yang dibolehka n,  dengan kata lain, akad bai‟ al- murâbahah hukumnya sah (diperbolehkan).

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

kajian_akuntansi

Publisher

Subject

Economics, Econometrics & Finance

Description

Kajian Akuntansi Universitas Islam Bandung terbit dua kali dalam setahun, mempublikasikan tulisan-tulisan dalam bidang akuntansi dan keuangan yang memiliki kontribusi signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, pemikiran, profesi dan praktik akuntansi di Indonesia, khususnya dan dunia pada ...