Kajian Akuntansi
Volume 19, No. 1, 2018

Prospek Financial Technology (FINTECH) di Sumatera Utara Dilihat Dari Sisi Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan dan Kemiskinan

Pipit Buana Sari (Akuntansi, Fakultas Ekonomi & Bisnis,Universitas Pembangunan Pancabudi)
Handriyani Dwilita (Akuntansi, Fakultas Ekonomi & Bisnis,Universitas Pembangunan Pancabudi)



Article Info

Publish Date
31 Mar 2018

Abstract

Abstract. The access to the formal financial system in Indonesia reaches only 52% of the total population. The National Strategy for Inclusive Finance (SNKI) as stipulated in Presidential Decree No. 82 of 2016 is targeting financial inclusion index by 75% in the year 2019. One way to rapidly expand financial inclusion is to utilize the technology. The access to financial services can help people to get out of poverty. The research method used is a comparative study conducted through a collection of articles, journals and other information sources. This study is explorative and qualitative due to the limited of structured data. This study aims to view the potential of fintech in North Sumatra in terms of financial literacy, financial inclusion, and poverty. The research results that fintech can thrive in Sumatra Utara.Literacy and financial inclusion can be well developed.Electronification has run well which can be seen from the payment of salaries of civil servants (PNS) from cash into non-cash. The growth of Third Party Fund also increased but only in the cities of Medan and has not reached other cities yet. The population of poverty level also showed a decline.Keywords: Financial Literacy, Financial Inclusion, FintechAbstrak. Akses ke sistem keuangan formal di Indonsia secara nasional hanya menjangkau sekitar 52% dari total jumlah penduduk. Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 82  tahun 2016 menargetkan pencapaian indeks inklusi keuangan sebesar 75% ditahun 2019. Salah satu cara untuk memperluas inklusi keuangan secara cepat adalah dengan memanfaatkan teknologi. Adanya akses terhadap layanan keuangan dapat membantu masyarakat untuk dapat keluar dari kemiskinan. Adapun Metode penelitian yang dilakukan merupakan studi komparasi melalui kumpulan artikel, jurnal serta sumber informasi lainnya. Kajian ini bersifat eksploratif dan kualitatif mengingat terbatasnya data kuantitatif yang terstruktur.Tujuan penelitian ini sendiri melihat potensi fintech di Sumatera Utara dari sisi literasi keuangan, inklusi keuangan dan kemiskinan. Dari hasil penelitian dapat dilihat fintech dapat berkembang pesat di Sumatera Utara. Literasi dan inklusi keuangan berkembang baik. Elektronikasi dan pemanfaatan digital technologies sudah berjalan cukup baik, diantaranya dilihat dari pembayaran gaji pegawai negeri maupun swasta dari tunai menjadi non tunai, serta penggunaan kartu dan uang elektronik. Dari sisi perbankan, Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga juga mengalami peningkatan tetapi hanya di kota Medan dan belum merata ke kota lainnya. Tingkat Jumlah penduduk miskin juga menunjukan penurunan, khususnya di daerah pedesaan. Faktor-faktor tersebut mencerminkan potensi pengembangan penerapan fintech di Sumatera Utara sangat mendukung.Kata Kunci: Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan, Fintech

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

kajian_akuntansi

Publisher

Subject

Economics, Econometrics & Finance

Description

Kajian Akuntansi Universitas Islam Bandung terbit dua kali dalam setahun, mempublikasikan tulisan-tulisan dalam bidang akuntansi dan keuangan yang memiliki kontribusi signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, pemikiran, profesi dan praktik akuntansi di Indonesia, khususnya dan dunia pada ...