Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) bagian hulu merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai ketersediaan air yang berkelanjutan. Selain itu kesalahan dalam mengelola lahan akan menyebabkan erosi yang dapat meningkatkan sedimentasi di badan air. Akibat erosi tanah sisa-sisa tanaman yang telah melapuk menjadi humus juga ikut tererosi. Hal ini akan mengakibatkan hilangnya karbon di lahan yang tererosi dan masuk ke perairan. Model Soil Water Assessment Tool dapat diaplikasikan untuk mengevaluasi kondisi sedimen dan karbon organik di daerah tangkapan air dengan menggunakan data historis aliran dan meteorologi. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengidentifikasi parameter-parameter model Soil Water Assessment Tool yang sesuai untuk menduga laju sedimen dan menganalisis fluktuasi sedimen di sungai Jenebrang bagian hulu serta mengkaji kandungan karbon organik dalam sedimen. Proses kalibrasi dilakukan dengan menyesuaikan 26 parameter dengan menggunakan Algoritma SUFI2. Dari hasil kalibrasi dapat diidentifikasi 19 parameter yang sensitif. Hasil simulasi sedimen pada bulan basah lebih tinggi dibandingkan pada bulan kering. Fluktuasi karbon organik sama dengan fluktuasi sedimen. Berdasarkan hubungan tersebut, karbon organik dalam jangka panjang dapat diduga dari hasil simulasi sedimen dengan menggunakan model Soil Water Assessment Tool.
Copyrights © 2013