Communication
Vol 5, No 2 (2014): COMMUNICATION

GLOBALISASI DAN IMPERIALISME BUDAYA DI INDONESIA

DEDY DJAMALUDDIN MALIK (Unknown)



Article Info

Publish Date
05 Oct 2014

Abstract

Artikel ini ini menggambarkan globalisasi dengan cara pandangnya masing-masing.Globalisasi berkaitan erat dengan komunikasi dan komunikasi global melahirkanimperialisme budaya atau imperialisme media. Kedua konsep itu datang dari banyak mazhabpemikiran (arus informasi bebas yang senjang, dependensi, sistem dunia, dan kolonialismeelektronik) sebagai respons dan kritik terhadap dominasi budaya dan media Barat. Denganmemakai metoda kepustakaan, digambarkan sejarah, pengertian dan asumsi-asumsi sekaliguskritikan terhadap konsep imperialisme budaya. Berikutnya, penulis menggambarkanpengaruh imperialisme budaya di Indonesia. Pada era Orla, imperialisme budaya ada namunterkendali akibat politik kebudayaan rezim Soekarno yang “menasionalisasi budaya”.Sementara pada era rezim Soeharto, imperialisme budaya lebih menonjol karena politikkebudayaan pintu terbuka (open sky policy) dan pada era reformasi, imperialisme budayasemakin nampak signifikan akibat liberalisasi semua bidang kehidupan, termasuk politik.Dan wajah imperialisme budaya semakin beragam tidak hanya datang dari Barat, melainkanjuga dari non-Barat, termasuk Asia. Makin menguatnya imperialisme budaya dewasa ini,telah menimbulkan kesadaran kaum elit sehingga dalam Pilpres 2014 gagasan nasionalisme,kemandirian dan doktrin Trisakti menjadi materi kampanye politik para capres dan cawapres

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

comm

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

Jurnal Communication published by the Communication Studies Program, Univ. Budi Luhur, twice a year. The publication of this journal is intended as a medium of information exchange, knowledge based on development, and the study of Communication Sciences and its relation to various other scientific ...