Wayang Nusantara: Journal of Puppetry
Vol 2, No 2 (2018): September 2018

Wrémada: Sebuah Transformasi Tantri dalam Pertunjukan Wayang Bali

I Kadek Bhaswara Dwitiya (Pengkajian Seni, Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
01 Aug 2019

Abstract

“Wrémada” is reinterpretations of once episode of Tantri stories, it’s to respond of social-culture phenomena in Indonesia. As we know, the television programs expose coruption in some departmens and institutions. In the other side, the majority of Indonesia society  wereunderestimating of traditional arts. Based on this phenomena,title of this art work was used “Wrémada”, it’s mean is “the monkey was stunned by position and authorities. This art work to fuse three genre, there are wayang golek, wayang peteng, dan wayang lemah, in which each of those had different of playing technical and space. But they were colaborated to be one unity art work, and so, this art work can be accepted of Baliness society. And it explained once widya component of Tantri’s story, so it be rebornd and reflected by Indonesia society, and so to build a nations character based on local norm and convention. My expectations of tenants, it can be wise and be guided by the chess pariksa or called by the name of chess nayasandhi is the same, different, funds, and danda. “Wrémada” merupakan reinterpretasi dari salah satu cerita dalam Tantri, untuk merespon kondisi sosial budaya bangsa Indonesia dewasa ini. Sebagaimana banyak diberitakan di televisi tentang pejabat tinggi negara yang terjerat kasus korupsi. Fakta demikian ditunjang oleh kondisi budaya bangsa khususnya kesenian tradisional yang menunjukkan adanya gejala mulai terpinggirkan. Atas dasar hal tersebut maka karya ini diberi judul “Wremada”, yang artinya kera yang mabuk jabatan dan kekuasaan.Karya ini merupakan gabungan tiga jenis wayang, yaitu wayang golek, wayang peteng, dan wayang lemah. Ketiganya memiliki teknik bermain dan ruang gerak yang berbeda, kemudian dikolaborasikan menjadi satu kesatuan karya yang utuh. Karya ini dimaksudkan untuk menjabarkan salah satu komponen widya dalam cerita Tantri agar dikenali kembali oleh masyarakat. Karya ini juga diharapkan dapat bermanfaat dalam pembangunan karakter bangsa, khususnya pola perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa sesuai dengan kapasitas masing-masing. Harapan penggarap, karya ini dapat dijadikan cermin bagi masyarakat agar bersikap bijaksana dengan berpedoman pada catur pariksa atau catur nayasandhi,yang meliputi sama, beda, dana, dan danda.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

wayang

Publisher

Subject

Arts

Description

Wayang Nusantara adalah jumal ilmiah pewayangan yang diterbitkan oleh Jurusan Seni Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjuk:an, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Terbit pertama kali bulan September 2014 dengan frekuensi terbit dua kali setahun pada bulan Maret dan September. ...