Beras analog yang dikenal juga beras aruk merupakan pangan lokal dari daerah Bangka yang perlu dipertahankan dan dilestarikan. Bahan dasar beras analog atau beras aruk ini terbuat dari ubi kayu. Pemanfaatan beras analog ini sebagai bahan baku yang dapat diolah menjadi produk lain seperti kue, nasi goreng dan aneka pangan lainnya. Proses produksi beras analog mempunyai beberapa tahapan diantaranya perendaman, pengadukan dan penghancuran serat ubi kayu, pemerasan tepung beras, penumbukan, pencetakan, penyangraian dan penjemuran. Salah satu mesin yang perlu dikembangkan adalah mesin pencetakan beras yang selama ini dilakukan secara manual. Mesin ini bertujuan agar dapat mengaduk, menumbuk dan membentuk sekaligus secara kontinyu. Sistem kerja mesin adalah adonan dimasukkan ke dalam wadah extruder. Selama dalam wadah ini extruder adonan dipanaskan dengan pengaruh heater sehingga adonan benar-benar tercampur merata, dapat lebih halus dan seragam. Kemudian adonan terdorong keluar dan dibentuk menyerupai beras dan butiran beras analog. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, pembuatan konsep dan rancangan, pembuatan dan perakitan mesin, uji coba dan analisa hasil. Hasil uji coba mesin adalah didapatkan adalah bentuk beras analog yang seragam dengan kapasitas mesin 25 kg/jam.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018