Industri komestik di Indonesia sebenarnya telah mulai tumbuh sejak di masa penjajahan Belanda, Unilever adalah satu-satunya produsen kosmestik yang bertahan dan memilikai pangsa pasar paling besar di Indionesia. Kebutuhan/konsumsi produk kosmestik berikut turunannya akan berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kemajuan peradaban yang semakin modern akan mendorong peningkatan konsumsi yang sangat luar biasa. Indonesia penduduk yang hampir 250 juta jiwa tentu merupakan pasar yang sangat menggiurkan bagi perusahaan besar, menengah maupun kecil baik domestik maupun asing. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan perusahaan besar, menengah dan kecil bila dilihat dari pangsa pasar (market share) yang dikuasai, kinerja perusahaan dan aset yang dimiliki. Dengan model analisis HHI(Herfindahl – Hirchman index) akan diketahui struktur pasar yang riil terjadi. Kinerja perusahaan akan tercermin pada pemupukan/ perkembangan aset yang dimiliki. Peta kekuatan perusahaan kosmestik yang telah Go Publik adalah (1) PT/ Unilever Tbk (UNVR); (2) PT. Tempo Scan Pasific Tbk. (TSPC); (3) PT. PT. Tanco Indonesia Tbk (TCID); (4) PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) dan (5) Lainya (Others) merupakan perusahan menengah kecil dengan jumlah perusahaan tidak kurang dari 700 perusahaan. Dengan analisis HHI diketahui bahwa struktur pasar yang terjadi adalah Oligopoli Ketat (Tight Oligopoly), dimana HHI dari tahun ketahun meningkat dan besarnya lebih dari 1800 (> 1.800). Pangsa pasar Unilever semakin meningkat dan menjadi dominan diantara tiga besar , sementra Mustika Ratu sebagi pengikut (folower) pangasa pasarnya semakin terkikis oleh pendatang baru. Hal ini menunjukan bahwa harga pasar banyak ditentukan oleh ketiga perusahaan di atas yang menguasai total pangsa pasar lebih 75%. Ketiga perusahan selama lima tahun terakhir juga mengalami peningkatan aset yang cukup signifikan Kata kunci: market share, HHI, kinerja perusahaan
Copyrights © 2016