Masa remaja merupakan masa transisi dalam rentang kehidupan manusia yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. Stres merupakan suatu respon fisiologis, psikologis dan perilaku dari manusia yang mencoba untuk mengadaptasi dan mengatur baik tekanan internal dan eksternal (stresor). Stresor dapat mempengaruhi semua bagian dari kehidupan seseorang, menyebabkan stres mental, perubahan perilaku, masalah-masalah dalam interaksi dengan orang lain dan keluhan-keluhan fisik salah satunya gangguan siklus menstruasi. Dalam pengaruhnya terhadap pola menstruasi, stres melibatkan sistem neuroendokrinologi sebagai sistem yang besar peranannya dalam reproduksi wanita (Sriati;2008).Penelitian ini menggunakan desain penelitian obsevasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara stres dengan pola menstruasi. Lokasi penelitian dilakukan di Prodi DIII Kebidanan FIK Universitas Wiraraja Sumenep. Populasi mahasiswi semester I sejumlah 54, dengan menggunaka tekhnik simpel random sampling maka didapatkan sampel sebanyak 48 mahasiswi. Analisis Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan ke dua variabel ordinal menggunakan uji spearman rank correlation dengan taraf signifikansi (α) 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% (Hasan;2002).Hasil penelitian didapatkan bahwa Sebagian besar responden yaitu 93,7% mengalami stress ringan. Sebagian besar responden yaitu 60,4% mengalami siklus menstruasi normal dengan disertai disminorhea.Setelah dilakukan analisis didapatkan data p>0.05 yaitu 0.532 > 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat stress dengan pola menstruasi pada mahasiswa DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep.Kata Kunci : Tingkat strees, pola menstruasi, reproduksi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014