Untuk memperoleh gambaran atau pemodelan hubungan spasial pada suatu data observasi dapat menggunakan perhitungan semivariogram. Semivariogram bertujuan untuk menentukan jarak dimana nilai-nilai data pengamatan menjadi tidak saling tergantung (tidak ada korelasi) dengan kata lain mengukur efek spasial dengan menggunakan jarak sebagai pedomannya. Jika semivariogram diukur hanya bergantung pada jarak maka digunakan semivariogram isotropik. Dalam geoteknik, pemodelan semivariogram isotropik digunakan untuk mengukur kebergantungan antar nilai observasi dari hasil penyelidikan tanah. Data yang digunakan merupakan data tahanan konus (qc) dari hasil penyelidikan tanah menggunakan Cone Penetration Test (CPT) atau lebih dikenal sebagai sondir. Data tersebut dimodelkan dengan menggunakan semivariogram isotropik dan untuk menginterpolasi variabel di sekitar lokasi observasi digunakan metode Ordinary Kriging (OK). Pola penyebaran data tahanan konus (qc) menunjukan nilai qc bervariasi dari Barat laut-Tenggara. Model semivariogram isotropik yang sesuai dengan dengan data tahanan konus (qc) adalah model spherikal. Berdasarkan analisis spasial menggunakan metode Ordinary Kriging diperoleh bahwa model spherikal cocok untuk merepresentatifkan keseluruhan data dari tahanan konus yang ditunjukan dari nilai koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,914.
Copyrights © 2016