Going concern merupakan asumsi akuntansi dimana suatu badan usaha dianggap mampu untuk mempertahankan aktivitas usahanya dalam jangka waktu yang panjang dan tidak terjadi likuidasi dalam jangka pendek. Apabila perusahaan dianggap mengalami keraguan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya, maka auditor dapat memberikan opini audit going concern dan opini tersebut dapat membantu investor untuk mengambil keputusan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial antara pertumbuhan perusahaan, prior opinion, debt default dan opinion shopping terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013–2017. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi logistik dengan menggunakan software SPSS 25.0. Sebanyak 95 sampel perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2017 diperoleh dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan, prior opinion, debt default dan opinion shopping secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Secara parsial, pertumbuhan perusahaan, debt default, dan opinion shopping tidak berpengaruh signifikan, sedangkan prior opinion berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.
Copyrights © 2019