Air layak konsumsi akan semakin langka dengan seiring bertambahnya jumlah penduduk dan lingkungan alam semakin sulit mengimbangi kebutuhan dasar ini. Kondisi ini diperparah dengan meningkatnya tingkat pencemaran terhadap air tanah dan air permukaan, seperti sungai, akibat pengelolaan yang salah di tingkat domestik, industri dan pertanian. Otomatis banyak bahan sisa industri yang mengandung bahan kimia yang berbahaya yaitu besi (Fe) dan mangan (Mn). Air bersih menurut Permenkes 416/Menkes/Per/IX/1990 haruslah memenuhi syarat baik secara fisik, kimia dan bakteriologis. Salah satu syarat kimia air bersih adalah tidak mengandung Fe dan Mn. Tujuan penelitian ini yaitu mengukur Fe dan Mn air sebelum dan setelah menggunakan saringan clay filter. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group pretest-postes. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi pustaka dan pemeriksaan laboratorium. Populasi pada penelitian ini adalah sungai yang terletak di Magetan dan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 10 sampel yaitu 5 sampel sebelum perlakuan dan 5 sampel setelah perlakuan. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif Berdasarkan hasil penelitian clay filter rata – rata kandungan Fe dan Mn sebelum perlakuan sebesar 0,0206 mg/l dan 0,1566 mg/l, setelah melalui saringan clay filter kandungan Fe turun menjadi 0,0168 mg/l dan kandungan Mn turun menjadi 0,0818 mg/l. Saringan Clay Filter yang menggunakan media tanah liat mampu menurunkan kandungan Fe dan Mn pada air sungai. Untuk menyempurnakan penurunan Fe dan Mn disarankan menambah ketebalan media dan menguji ketahanan saringan clay filter. Kata Kunci : Air Sungai, Fe, Mn, Clay Filter
Copyrights © 2018