Penimbunan debu dalam paru terjadi saat menarik nafas dimana udara yang mengandung debu masuk kedalam paru. Sesuai dengan hasil wawancara dengan petugas di Puskesmas Tinumbala ada beberapa tenaga kerja dari unit pengantongan semen Tonasa yang datang berobat di Puskesmas Tinumbala dengan hasil diagnosis para tenaga kerja tersebut menderita penyakit ISPA. Pekerja di unit pengantongan semen Tonasa tersebut menderita ISPAdisebabkan oleh karena para tenaga kerja tidak menggunakan APD seperti masker selama bekerja sebagai tenaga pengumpul semen. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh lama dan alat pelindung diri (APD) pada pekerja pengumpul semen terhadap kapasitas paru di unit pengantongan semen Tonasa Line Kota Bitung. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross sectional study, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner serta pengukuran kapasitas paru. Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh tenaga kerja yang bekerja di unit pengantongan semen PT. Tonasa Line baik sebagai tenaga administrasi maupun sebagai tenaga pengumpul semen, data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil analisis didapatkan hasil yaitu ada pengaruh yang bermakna antara lama kerja dengan gangguan kapasitas paru pada tenaga pengumpul semen di PT. Tonasa Line, dengan nilai p= 0,005 ; PR : 2, 890 (95% CI : 1,177-7,097), lama kerja sebagai faktor risiko dan berisiko sebesar 2,890 kali dapat menyebabkan gangguan kapasitas paru pada tenaga kerja. Ada pengaruh yang bermakna antara penggunaan APD (masker) dengan gangguan kapasitas paru dengan nilai p= 0,013 ; PR : 3, 417 (95% CI : 1,188-9,924). Penggunaan APD merupakan faktor risiko dan berisiko sebesar 3,417 kali menyebabkan gangguan kapsitas paru bagi tenaga kerja yang tidak menggunakan APD (masker). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada pengaruh antara lama kerja dan penggunan APD (masker) terhadap gangguan kapasitas paru bagi pekerja pengumpul semen di PT. Tonasa Line Kota Bitung.
Copyrights © 2015