Latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian: Pada umumnya, ibu rumah tangga kuno di Indonesia masih banyak yang memasak menggunakan tungku kayu, namun saat ini, tingkat penggunaan kompor gas di Indonesia juga meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh adanya program pemerintah berupa subsidi kompor gas bagi rumah tangga. Penggunaan alat masak baik tungku kayu, maupun kompor gas sedikit banyak akan menghasilkan polusi dalam bentuk asap yang dapat terinhalasi dan menyebabkan gangguan fungsi paru, yang antara lain bisa diketahui melalui penurunan nilai FEV1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan fungsi faal paru (FEV1) pada ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dengan yang memasak menggunakan kompor gas di Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional, dengan sampel berjumlah 28 orang berusia 20-55 tahun yang terdiri dari 14 orang ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dan 14 orang ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kompor gas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster sampling. Data diambil menggunakan kuesioner dan pemeriksaan fungsi paru dengan spirometri. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t tidak berpasangan (unpaired t-test). Hasil dan kesimpulan: dari uji statistik perbandingan nilai FEV1 antara ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dengan yang memasak menggunakan kompor gas menunjukkan nilai p sebesar 0,00 (p < 0,05). Hasil uji t tidak berpasangan (unpaired t-test) menunjukkan bahwa rerata nilai FEV1 pada ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kompor gas lebih baik dibandingkan dengan nilai FEV1 pada ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar. Kata kunci: Nilai FEV1, ibu rumah tangga, kayu bakar, kompor gas
Copyrights © 2014