Manusia pada hakekatnya selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material (jasmani) maupun spiritual (rohani). Kebutuhan spiritual tersebut menyebabkan segala kelakuan manusia menjadi serba religi, sehingga menyebabkan serba keramat, baik pada perilaku manusia itu sendiri, maupun tempat dimana perilaku manusia itu dilakukan untuk dilaksanakan. Sikap religi tersebut selalu diwujudkan oleh masyarakat dalam bentuk upacara-upacara keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku religi masyarakat Negeri Hena Lima di pesisir utara pulau Ambon-Maluku. Dalam menganalisis data yang ada, penulis menggunakan metode kualitatif, teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa perilaku keagamaan masyarakat Negeri Hena Lima adalah perilaku yang berhubungan dengan keyakinan religi tentang leluhur yang dianggap memiliki keistimewaan dan senantiasa dihormati, karena selalu hidup bersama mereka dan diyakini dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Adapun bentuk-bentuk perilaku religi Masyarakat Negeri Hena Lima yang diwujudkan dalam Sistem Upacara-upacara religi yakni Tahalil (upacara religi dalam rangka memberi makan arwah para leluhur yang di padukan dengan nilai Islam), Aroha (upacara religi-keagamaan yang dilaksanakan setiap tanggal 10 hingga 12 Rabiul Awal untuk mengenang jasa para leluhur), Pataniti, (proses pemanggilan arwah leluhur untuk mendampingi mereka yang berhajat baik pada saat susah maupun senang), Hulasi (pengobatan tradisional dengan cara menyebutkan nama para leluhur ketika ada yang jatuh sakit yang diyakini terdapat campur tangan para leluhur) Pakatati (Proses upacara yang dilaksanakan pada saat anak berumur 30-40 hari), Tanahu’a (upacara yang di laksanakan untuk memotong rambut bayi), Jara Baliwe (tradisi menziarahi kuburan karamat leluhur yang dirangkai dengan upacara religi).
Copyrights © 2018