ABSTRAKKecemasan yang terjadi pada keluarga pasien biasanya disebabkan karena kurangnya informasi tentang perawatan di ICU, dan ketatnya peraturan-peraturan diruang ICU yang menyebabkan keluarga merasa tidak dapat menjaga pasien secara dekat, sehingga menimbulkan perasaan cemas bagi keluarga. Kecemasan sering dijumpai pada keluarga pasien di ruangan ICU. Salah satu faktor penyebab kecemasan keluarga pasien adalah kurangnya komunikasi terapeutik perawat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pada pasien di ICU RS Adi Husada Kapasari Surabaya. Desain dari penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional, lokasi penelitian di ICU RS.Adi Husada Kapasari Surabaya, waktu yang dibutuhkan sekitar April -Mei 2017. Populasi dari penelitian adalah Seluruh keluarga pasien yang berada diruang tunggu ICU RS. Adi Husada Kapasari Surabaya sekitar 15 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner komunikasi terapeutik dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil dari penelitian yang memiliki komunikasi terapeutik baik sebanyak 7 (47%), sedangkan keluarga pasien kebanyakan mengalami kecemasan sedang sebanyak 7 (47%) sampai dengan berat 3 (20%). Hasil uji korelasi spearman di dapatkan p value = 0,028 dan koefisien korelasi spearman (r) = 0,566. Implikasi penelitian ini menunjukan bahwa komunikasi terapeutik sangat diperlukan untuk mengurangi kecemasan bagi keluarga pasien. Kata kunci : Kecemasan Keluarga, ICU, Komunikasi Terapeutik ABSTRAKThe anxiety that occurs in the patient's family is usually caused by a lack of information on intensive care unit care, and the intensive regulation of the room care unit that causes the family to feel unable to keep the patient closely, causing anxiety for the family. Anxiety is often seen in the patient's family in the ICU room. One of the factors causing patient's family anxiety is the lack of therapeutic communication of nurses. This study aims to analyze the relationship of therapeutic communication with family anxiety level in patients in ICU RS Adi Husada Kapasari Surabaya. The design of this study using analytical survey method with cross sectional approach, research location in ICU RS.Adi Husada Kapasari Surabaya, the time required around April-May 2017. Population of the research is All family of patients who are waiting room ICU RS. Adi Husada Kapasari Surabaya about 15 respondents. The sampling technique used is total sampling. The instruments used are therapeutic communication questionnaire and Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). The results of the study had 7 (47%) good therapeutic communication, while most patients experienced moderate anxiety as much as 7 (47%) to 3 (20%). Spearman correlation test results obtained p value = 0.028 and spearman correlation coefficient (r) = 0.566. The implications of this study indicate that therapeutic communication is necessary to reduce anxiety for the patient's family. Keywords: Family Anxiety, ICU, Therapeutic Communication DAFTAR PUSTAKA1. Kholilur Rochman. (2010). Kesehatan Mental . Fajar Media Press : Purwokerto 2. Smeltzer, Gail. W. (2002). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC3. Stuard and Tomb. (2002). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC 4. Astuti and Sulastri. (2012). Hubungan Komunikasi Terapeutik dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien Di Ruang ICU. www//http: ppjp.unlam.ac.id. Tanggal 19 Desember 2016. Jam 16.00 WIB5. Davidson, dkk. (2007). Terapi Kognitif Untuk Depresi Dan Kecemasan. Semarang : IKIP Semarang6. Videbeck, SL. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa, EGC: Jakarta DOWNLOAD FULL TEXT PDF >>
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017