OSEATEK
No 07 (2010): Oktober

STRATEGI PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN KARAMBA JARING APUNG DI WADUK CACABAN KABUPATEN TEGAL BERBASIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN (CARRYING CAPACITY)

Suyono, Suyono (Unknown)



Article Info

Publish Date
07 Oct 2010

Abstract

Perairan umum mempunyai potensi dan peranan yang cukup besar dalam berbagai kegiatan. Waduk merupakan ekosistem terbuka. dan pada umumnya dipenguruhi oleh lingkungan di sekitarnya. Beberapa kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan perairun di waduk antara Juin aktivitas pemukiman, rekreasi, penggunaan luhun di wilavah catehment-nya dan adanyu kegiatan budidaya ikan jaring terapung. Alokasi sumberdaya perikanan budidayu sering mengabaiakan aspek daya dukung lingkungan dan input teknologi untuk mengejar tingkat keuntungan maksimal dalam Jangka pendek sehingga mengakibatkan banyak dijumpai kegiatan budidaya perikanan yang mengalami kegagalan dan terbengkelai dengan meninggalkan kerusakan lingkungan hidup yang sulit dipulihkan. Kegiatan budiduva keramba Jarring apung (fouting net) iku di waduk terutama di peruiran waduk Cucuban Kabupten Tegal, Juwa lengah menjadi salah satu kegiatan produksi pangan perikanan yang potensial, namun keberlanjutannya sangat ditentukan oleh dampak negatip yang ditimbulkan yakni limbah yang merusak lingkungan perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: 1) Kondisi kualitas perairan Waduk Cacaban dari tingkat kelayakan bagi pengembangan budidaya keramba jarring apung: 2) Penentuan alokasi sumberdaya perairan Waduk Cacuban yang proporsional terutama untuk mendapatkan angka optimal jumlah produksi biomas ikan dan jumlah unit keramba Jarring apung yang diusahakan. Penelitian dilaksanakan di lokasi sentra Waduk Cacaban di Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan pada bulan Juni - Agustus 2010. Pengujian sampel air untuk parameter fisika, kimia, dan biologi dilakukan di Laboratorium Fakultas Perikanan Universitas Pancasakti Tegal. Materi penelitian adalah data kualitas Jisika, kima dan biologi air waduk, dan data produksi perikanan waduk. Penelitian dilakukan dengan metode survai. Penelitian dilakukan terhadap limbah, kualitas Jisika, kimia dan biologi perairan Waduk Cacaban. Pengambilan sampel air setiap stasiun pengamatan berjumlah 5 (lima) titik, dengan ulangan sebanyak 4 (empat) kali. Secara fisik, penampungan air Waduk Cacaban mengalam penurunan volume tampungan dari 90 juta km? (Tahun 1959) menjadi 57 juta km (Tahun dan menurun lagi menjadi 49 Juta kam? (Tahun 2002). Hal tersebut dimungkinkan karena proses sedimentusi akibat aktivitas yang kurang ramah lingkungann di daerah tangkapan air (catchment area)-nya. Kondisi kualitas perairan Waduk Cacaban baik secara fisika, kimia maupun biologi berada pada kisaran layak untuk budidayu perikanan karamba Jaring apung. Parameter Biologi Tingkat Kesuburan'Pencemaran IS 5 41,60 dun ITS - 4 0,70, Beta Meso-Oligo Saprobik ( Tidak tercemar, tercemar ringan sd, sedang ).Jumlah batas produksi perikanan budidaya karamba Jaring apung direkomendasikan sebesar 180 ton'tahun dengan pengelolaan teknologi madya'semi intensif atau 1.800 - 18.000 ton/tahun dengan teknologi intensif) Super intensif. Untuk menjaga panen lestari dan terjaganya kearifan lokal naka direkomendasikan pengelolaan budidaya perikanan jaring terapung di Waduk Cacaban dengan pola teknologi madya'/semi intensif,

Copyrights © 2010