Cuka air kelapa adalah larutan asam laktat yang kemampuannya sudah teruji dapat menurunkan pH. Perkembangbiakan mikroba sangat erat kaitannya dengan kondisi pH dari tempat mikroba tersebut berada, dengan menurunkan pH pada media mikroba tersebut diharapkan dapat mengendalikan pertumbuhan mikroba, sehingga perkembangbiakannya dapat dihentikan untuk sementara. Mikroorganisme yang berkembangbiak pada kulit ikan akan dapat merusak ikan tersebut dan akan menurunkan kualitas protein dan kalsium yang terdapat pada tubuh ikan. Dengan menghentikan perkembangbiakan mikroba dapat menjaga kualitas protein dan kalsium yang terkandung dalam ikan dan dapat dipertahankan hingga kita mengkonsumsinya. Untuk memutus rantai perkembangbiakan mikroorganisme bisa dilakukan dengan cara memberikan cuka air kelapa sesegera mungkin setelah ikan ditangkap, agar bakteri tidak berkembang biak masuk kedalam badan ikan melalui kepala, insang dan permukaan kulit.Pengawetan ikan selama ini masih membutuhkan biaya yang tidak sedikit, nelayan harus diberikan alternatif pengawetan untuk mendapatkan kualitas ikan tangkapnya agar terjaga. Analisa kandungan Protein dan Kalsium yang terdapat pada ikan yang diwetkan dengan pengawet cuka air kelapa dengan variabel konsentrasi cuka air kelapa dan waktu perendaman ikan dalam cuka air kelapa setelah dilakukan uji dengan methode ICP OES dan Kjeltec mendapatkan hasil yang optimal akan menjadikan ikan yang ditangkap kesegarannya masih bisa dinikmati sampai proses pengolahan. Selain itu analisa pengaruh konsentrasi air cuka ikan tersebut berpengaruh terhadap terhadap nilai nutrisi yang dikandung ikan setelah dilakukan pengawetan.Dengan demikian penggunaan cuka air kelapa dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kehilangan kesegaran serta kandungan nutrisinya tetap terjaga.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019