Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia pada tahun 2014 sebanyak 114,21 juta kendaraan sedangkan pada tahun 2015 menjadi  121,390 juta unit yang berarti mengalami kenaikan unit sebesar 6,29% yang terdiri dari mobil penumpang 13,48 juta unit, kemudian mobil barang 6,6 juta unit, serta mobil bis dengan jumlah 2,4 juta unit dan paling dominan sepeda motor sebanyak 98,88 juta unit. Dengan kondisi tersebut maka dampak yang ditimbulkan terhadap prasarana transportasi seperti kemacetan; kerusakan perkerasan hingga pencurian kendaraan juga semakin meningkat. Untuk mengontrol hal tersebut dibutuhkan suatu cara yang cepat, effisien dan modern sehingga memudahkan aparat terkait melakukan fungsi kontrol, keamanan dan penindakan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan adalah sistem internet cerdas yang dikenal dengan Internet of Things (IoT), dimana IoT adalah berupa  pemasangan suatu chip yang berisi data pengguna maupun data kendaraan yang digunakan. Didalam chip ini akan tertanam (embbeded) data pengguna dan data kendaraan yang berupa data digital, kemudian akan dipasangkan pada kendaraan bermotor. Bila kendaraan yang telah terpasang melewati suatu access point (AP) maka chip akan mengirimkan data melalui AP ke server melalui jaringan nirkabel dan awan basis data (database cloud). Penelitian ini telah berhasil diujicobakan baik di laboratorium maupun di area kampus. Harapan dari penelitian ini adalah penggunaan IoT akan memudahkan integrasi antara instansi terkait melakukan fungsi kontrol sekaligus melakukan tindakan bila ada pengguna melakukan kesalahan serta berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017