Fakultas Pertanian
Vol 4, No 2 (2016)

PENGGUNAAN MODIFIKASI MEDIA MURASHIGE and Skoog DAN PENAMBAHAN NAPHTHALENE ACETIC ACID PADA PERBANYAKAN KALUS TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Nurhidayati, Titik (Unknown)
Hamzah, Amir (Unknown)
Islami, Titiek (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Dec 2016

Abstract

Tanaman temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) adalah tanaman obat asli Indonesia. Tanaman ini termasuk tanaman monokotil dan berkembang biak dengan rhizhom atau rimpang. Meningkatnya permintaan temulawak untuk industri obat membuat budidaya dan perbanyakan tanaman berkhasiat ini sangat penting dipelajari. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini dilaksanakan bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari dua kombinasi unsur N ( ½ N dan N ) dalam bentuk NH4NO3 dan KNO3 dari media MS dan pada empat taraf konsentrasi auksin NAA sehingga terdapat 8 perlakuan yaitu : P1( ½ MS, NAA 0 ppm), P2 ( ½ MS, NAA 2,5 ppm), P3( ½ MS, NAA 5 ppm), P4( ½ MS, NAA 10 ppm), P5( MS, NAA 0 ppm), P6 ( MS, NAA 2,5 ppm), P7 ( MS, NAA 5 ppm ), P8 ( MS, NAA 10 ppm ).Variabel yang diamati yaitu : bobot awal kalus, eksplan terkontaminasi, eksplan hidup atau mati, warna kalus, tekstur kalus dan bobot awal kalus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kombinasi antara ½ MS dengan 5 ppm NAA memiliki persentase eksplan hidup paling tinggi yaitu 100% hidup. Selain itu kombinasi ½ MS + NAA 5 ppm menghasilkan kalus dengan penambahan bobot tinggi sebesar 1.46 gram, meskipun tidak berbeda dengan perlakuan ½ MS + NAA 2,5 ppm.

Copyrights © 2016