Latar belakang penelitian ini adalah adanya agenda kota hijau (green city) yang harusdipenuhi oleh kota-kota di Indonesia saat ini. Indonesia yang merupakan daerah tropis seharusnya lebih mudah memenuhi agenda kota hijau, tetapi fakta-fakta menunjukkanbahwa kota-kota besar di Jawa, seperti: Jakarta, Semarang, Bandung, Yogjakarta atauSurabaya belum dapat memenuhinya. Riset ini akan menggali wilayah yang lebih kecil,seperti wilayah perkotaan pada tingkat kabupaten, yaitu Kota Sragen. Metode penelitian dilakukan dengan model kualitatif-deskriptif, yaitu membandingkan antara kondisi faktual dengan regulasi atau referensi yang berkaitan. Saat ini sudah dikenal 8 atribut kota hijau, sedangkan pada riset ini hanya akan berfokus pada 1 atribut saja, yaitu pada aspek RTH (Ruang Terbuka Hijau). Objek RTH yang diteliti adalah pada kawasan yangpaling mudah dikenal, yaitu pada jalur hijau (kanan-kiri jalan) dan jalur biru (kanan-kirisungai). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pencapaian pada kawasan jalurhijau di Kota Sragen sudah mencerminkan atribut kota hijau (skor>60), sedangkanuntuk kawasan jalur biru belum mampu mencerminkan atribut kota hijau (skor<60).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014