Perubahan tata guna lahan membawa dampak terhadap infiltrasi tanah. Sehingga apabilaterjadi hujan, maka di beberapa daerah yang permukaannya sudah ditutupi oleh bangunan dan aspalyang tingkat infiltrasinya kecil menjadi banjir dan genangan. Apalagi kalau sistem drainasenya tidakterawat baik seperti terisi sampah dan endapan sedimen, sehingga menyebabkan kemampuan drainaseuntuk mengalirkan limpasan (run off) menjadi berkurang.Dalam pemecahan masalah genangan yang ada diperlukan data curah hujan maksimum, datakepadatan penduduk, dan data hidrolika (pengamatan langsung). Setelah curah hujan maksimumdidapat, maka dilanjutkan dengan perhitungan intensitas curah hujan. Selanjutnya perhitungan standardeviasi untuk mendapatkan perhitungan kala ulang dengan menggunakan metode gumbell. Dariperhitungan periode ulang tersebut, baru dilakukan perhitungan debit saluran yang ada. Untukmengetahui kemampuan saluran yang ada, perlu dilakukan perhitungan debit air hujan dan debit airlimbah rumah tangga.Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapat debit saluran sebesar Q = 0,273 m3/dtk. Untukhasil perhitungan debit total dari air limbah rumah tangga dan debit air hujan kala ulang 100 tahunnilai Q = 0.0068 m3/dtk. Jadi dimensi saluran drainase yang ada masih sanggup untuk mengaliri debitair hujan dan air limbah rumah tangga. Untuk mengatasi genangan yang ada pada ruas jalan tersebut,perlu dilakukan normalisasi atau pengerukan saluran drainase yang ada, supaya saluran tersebut bisamengaliri debit air limbah rumah tangga dan air hujan.
Copyrights © 2013