Sayur merupakan salah satu makanan wajib dikonsumsi yang tidak disukai anak-anak, alasannya yaitu karena menurut anak-anak rasa sayur tidak enak dan pahit. Salah satu cara pemberian pendidikan kesehatan dan pengetahuan tentang pentingnya konsumsi sayur pada anak yaitu dengan storytelling (bercerita). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan konsumsi sayur sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan dengan metode storytelling pada anak sekolah dasar di SDN Mulyoagung 04 Dau Malang. Desain penelitian ini menggunakan desain pre-experiment tanpa kelompok kontrol dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas II yang didapatkan dengan teknik total sampling sebanyak 24 anak. Data konsumsi sayur sebelum dan sesudah storytelling diperoleh dengan cara wawancara untuk mengetahui jumlah sayur yang dikonsumsi anak perhari dengan metode recall 24 jam, sedangkan storytelling diberikan sebanyak 4 kali dalam 1 minggu. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata konsumsi sayur anak sebelum storytelling yaitu 90,21 gram perhari dengan 16 anak (66,7%) masuk dalam kategori kurang dan 8 anak (33,3%) masuk dalam kategori cukup, sedangakan sesudah storytelling rata-rata konsumsi sayur anak yaitu 128,71 gram perhari dengan 7 anak (29,2%) masuk dalam kategori kurang dan 17 anak (70,8%) masuk kategori cukup. Berdasarkan hasil analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikansi 0,002 dengan nilai p-value < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan konsumsi sayur sebelum dan sesudah storytelling.
Copyrights © 2018