Pembicaraan tentang poligami masih menjadi isu kontroversial di berbagai kalangan. Perselesihan perselisihan persepsi inilah yang kemudian yang kemudian banyak menimbulkan perdebatan berkepanjangan di kalangan fuqaha, tokoh-tokoh intelektualis dan modernis muslim, hingga persoalan ini menjadi aktual sepanjang masa, baik dari perspektif klasik, kontemporer dan keindonesiaan. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui faktor-faktor poligami baik secara internal maupun eksternal serta dampak yang ditimbulkan terhadap kondisi psikis anggota keluarga hingga relasi dengan lingkungannya. Untuk mencapai penelitian yang dimaksud maka penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan kerangka berpikir induktif yaitu dengan mengumpulkan data kemudian mengklasifikasikan ke dalam tema-tema yang akan disajikan. Dengan menggunakan analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan pendekatan sosiologi.Hasil analisis menyimpulkan bahwa selain faktor internal dari dalam diri suami maupun istri yang melakukam praktik poligami, terdapat faktor internal seperti media yang mempengaruhi pola pikir mereka, sehingga poligami menjadi suatu dilema dan dianggap menjadi hal yang pantas dilakukan. Di dalam penelitian ini juga menjunjukkan bahwa poligami lebih berdampak kemadlaratan daripada kemaslahatan.Dalam perkawinan poligami banyak terjadi pengabaian hak-hak kemanusiaan yang selayaknya didapatkan oleh seorang istri dan anak dalam keluarga.Hal ini menjadi bukti bahwa semestinya ada peninjauan dan pertimbangan kembali tentang adanya praktik poligami.
Copyrights © 2019