Beras adalah makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia dan merupakan komoditas strategis. Akan tetapi produksi dalam negeri masih belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi yang terus meningkat sehingga masih dilakukan impor untuk menutupi kekurangan suplai. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan komoditas padi sawah di Provinsi Sulawesi Tenggara. Data dan informasi dikumpulkan melalui survei lapangan, desk study, kuesioner, dan wawancara mendalam dengan peneliti dan pengambil kebijakan. Analisis yang digunakan adalah SWOT-AHP yang mengkombinasikan analisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Dengan metode ini, faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diidentifikasi dan kemudian dilakukan perbandingan berpasangan antara faktor-faktor di dalam masing-masing kelompok SWOT dan antara kelompok SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok Kekuatan mendapat eigenvalue tertinggi (0,329), disusul oleh Peluang (0,299), Kelemahan (0,258), dan Ancaman (0,114). Faktor paling penting adalah “beras merupakan bahan pangan pokok†dari kelompok Kekuatan, disusul oleh “permintaan beras terus meningkatâ€(Peluang), “modal petani terbatas†(Kelemahan), dan “cekaman lingkungan biotik dan abiotik†(Ancaman). Pendekatan SWOT-AHP terbukti berguna untuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi signifikansi relatif dari faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan komoditas padi sawah, dan bisa digunakan untuk menetapkan strategi dan kebijakan yang perlu diambil ke depan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2015