Katarak adalah penyakit multifaktorial, stres oksidatif diduga sebagai factor utama pemicu terjadinya katarak. Adanya senyawa yang mempunyai aktfitas antioksidan diharapkan dapat mencegah terjadinya katarak. Pegagan (Centela asiatica) mengandung senyawa asiatikosid yang memiliki sifat antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek protektif ekstrak etanol herba pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap pembentukan katarak tikus Wistar yang diinduksi sodium selenit. Penelitian ini menggunakan tikus Wistar umur 9 hari. Tikus dikelompokkan menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok 5 ekor. Kelompok pertama (kontrol sehat) disuntik aquabides. Kelompok ke-dua (kontrol sakit) disuntik larutan CMC-Na 1%. Kelompok ke-tiga disuntik Vitamin E dosis 378 IU/kg BB, kelompok ke-empat disuntik ekstrak etanol herba pegagan dosis pegagan 100 mg/ kgBB secara. Kelompok ke-lima disuntik ekstrak etanol herba pegagan dosis 200 mg / kgBB. Kelompok ke-enam disuntik ekstrak etanol herba pegagan dosis 400 mg / kgBB. Pemberian perlakuan setiap hari selama 3 hari secara intraperitoneal. Empat jam kemudian, semua tikus diberi suntikan sodium selenit dosis tunggal 25 ug / kgBB secara intraperitoneal. Setelah 7 hari (pada waktu tikus pertama kali membuka matanya) mata diamati secara makroskopis pada semua kelompok. Kemudian tikus dikorbankan, dan mata diambil untuk pembuatan preparat histopatologi lensanya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa herba pegagan (Centela asiatica) memiliki efek protektif untuk mencegah terjadinya katarak pada tikus yang diinduksi sodium selenit. Di antara dosis yang digunakan pada penelitian ini yaitu dosis 100 mg/kg BB 200 mg/kgBB dan 400 mg/kg BB, dosis yang menunjukkan kejadian katarak paling kecil adalah dosis 200 mg/kg BB.
Copyrights © 2012